Sosial : Sindrom Gila Internet dan Rendahnya Sosialisasi Akibat WiFi

on Saturday, March 7, 2015
Kita adalah manusia yang hidup di bawah bendera globalisasi, dimana semua manusia menjadi seolah menjadi satu dunia. Ia mampu membawa kita pada penyebaran dan kemajuan teknologi, budaya, ekonomi, politik, dan gaya hidup yang modern. Kita hanya membutuhkan segenggam smartphone untuk menjelajah dunia dengan begitu luas tanpa perlu mengeluarkan uang selembarpun. Ia menghadirkan segala kemudahan bagi kehidupan kita lewat aplikasi yang mampu membantu kita dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya? WiFi. Alat ini tak ubahnya 'raja teknologi' di era modern seperti ini. Ia begitu dipuja dan dibutuhkan lapisan masyarakat kelas atas dan menengah. Ia mampu menghadirkan akses Internet non-stop yang begitu luas. Ingin tahu mengapa saya menyebut WiFi sebagai pencipta jurang luas bagi masyarakat dan dunia sosial? Dan mengapa saya menyebutnya dapat menciptakan sindrom gila internet? Mari kita simak opini dan pembahasan saya berikut ini.

Pencipta Jurang Sosial Masyarakat

Saya adalah tipe orang yang cukup menggemari minum kopi, seperti kopi racikan cafe terkenal dengan logo putri duyung. Setiap saya pergi ke outlet yang sama di lokasi yang berbeda, saya selalu menemui stiker di dinding yang bertuliskan : "Free WiFi Hotspot". Menyenangkan? Tentu saja. Siapa yang tidak ingin menikmati akses WiFi secara gratis, apalagi kuota bulanan sedang habis.




Inilah yang menarik minat saya untuk membahas lebih dalam mengenai apa hubungannya WiFi dan aktivitas sosial masyarakat. Saya telah melihat, hampir semua orang yang hangout di cafe atau restoran, lebih asyik dengan smartphone yang telah terkoneksi dengan WiFi. Akibatnya? Hampir setiap orang memegang smartphone-nya dan meninggalkan dunia aslinya. Cafe atau restoran, yang seharusnya menjadi tempat hangout atau nongkrong santai bersama teman, saudara, ataupun keluarga, berubah secara mendadak ketika WiFi tersedia. Cafe berubah menjadi tempat dimana setiap orang berlomba-lomba untuk 'numpang' WiFi gratis. Orang-orang sekedar beli minum yang akhirnya cuma jadi pajangan dan kemudian minta password WiFi, dan akhirnya lebih meng'hayati' akses Internetnya daripada minum minuman yang ia beli ataupun sekedar ngobrol bersama teman atau keluarga.

Saya Menyebutnya : 'Sindrom Gila Internet'

Anda tentu pernah dengar WiFi portable. Di Indonesia, kehadiran WiFi portable sedang booming karena kehadiran WiFi portable dengan akses Internet cepat dengan merek yang jika diterjemahkan bernama 'Petir'. Nah, teman-teman saya pun begitu. Kata-kata seperti, "Minjem WiFi lu dong", selalu terdengar di telinga saya. Saya juga terkadang berpikir, "Apa mereka nggak punya kuota ya?" Baik saat jam pelajaran berlangsung, istirahat, ataupun pulang sekolah, aktivitas pinjam-meminjam WiFi bagaikan transaksi intensif antara tukang sayur dengan ibu-ibu rumahan. Jika tidak dipinjamkan, teman-teman saya sering berdebat agar WiFi yang dimiliki oleh salah satu teman saya dipinjamkan olehnya.

Inilah yang saya sebut dengan 'Sindrom Gila Internet'. Ini bukan penyakit yang telah ditemukan ilmuwan ataupun dokter ahli. Sebenarnya ini adalah kebiasaan dan perilaku yang menunjukkan bahwa manusia seolah-olah tidak dapat hidup tanpa WiFi. Kebiasaan ini justru tidak baik bagi kita sendiri. Kegilaan kita bisa membawa kita pada dunia virtual yang pada akhirnya, memutus hubungan kita antara diri kita sendiri dunia nyata. Kita menjadi tidak peduli terhadap keamanan diri kita, kehidupan diri kita sendiri.

Kesimpulan dan Solusi

Pada akhirnya, semua opini saya mengakar pada satu kesimpulan : WiFi telah menciptakan jurang yang luas dalam sosialisasi dan menciptakan kebiasaan buruk bagi penggunanya. Ia secara perlahan, seperti narkotika, membawa kita pada fantasi virtual yang begitu indah dan adiktif, namun pada akhirnya, diri kita sendiri yang akan menjadi korban.

Solusinya? Tentu saja, cobalah disconnect-kan WiFi anda, letakkan smartphone anda, dan bergabunglah dengan teman atau keluarga anda yang sedang asik mengobrol. Jaminannya, bahwa anda akan mengikuti aliran obrolan yang begitu hangat dan penuh keakraban. Pandanglah dunia luar yang indah, sejenak segarkan diri anda dengan sosialisasi dengan tetangga ataupun teman. Anda harus menyadari, bahwa hanya masyarakat dan orang-orang yang ada di sekitar kita, yang mampu memberi kenyamanan dan kekuatan, melebihi apa yang dimiliki sang 'raja teknologi', WiFi.

0 comments:

Post a Comment